Sebagai negara dengan garis pantai
terpanjang keempat di dunia (data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia). Kita patus bersukur karena kita tidak akan kesulitan untuk
berwisata di pantai. Namun ada beberapa resiko yang karus kita ketahui, berikut
Tips wisata di pantai yang kami rangkum
dari berbagai sumber
A. Kulit
terbakar matahari.
Kulit
terbakar terjadi ketika terlalu lama berada di bawah sinar matahari, Kulit
berubah kemerahan dan perih dan kadang terkelupas. Untuk mencegahnya gunakan
krim tabir surya yang dapat menangkal sinar UVA dan UVB dengan minimal SPF 30,
gunakan untuk wajah dan tubuh.Namun, jika terlanjur kulit Anda terbakar
matahari, Anda bisa mengobatinya dengan berbagai produk bahan alami seperti
yogurt, cuka, susu, lidah buaya dan teh.
B. Terkena
bulu babi.
Bulu
babi sebenarnya pasif dan tidak menyerang. Namun, seringkali saat berenang di
pantai, perenang tak sengaja menginjaknya. Cara tradisional saat terkena bulu
babi adalah mengencingi daerah yang tertusuk duri bulu babi.Air seni yang
mengandung amonia dipercaya dapat meluruhkan bulu babi yang masuk ke kulit.
Cara lain adalah dengan mencungkil duri yang tertancap. Lama-lama bulu babi
juga akan hancur dan luruh bersama air saat mandi. Setelah itu oleskan dengan
antiseptik atau gunakan madu.
C. Disengat
ubur-ubur. Sengatan ubur-ubur memang tak mematikan, terutama ubur-ubur
yang berada di perairan Indonesia. Namun, waspada untuk beberapa daerah dan
negara terdapat jenis ubur-ubur yang mematikan yaitu jenis ubur-ubur kotak yang
biasa ditemukan di perairan Australia.Bagian yang tersengat akan terasa gatal
dan panas. Dada sesaat terasa sesak dan perut mual. Jika terkena sengatan,
bagian yang tersengat jangan disiram dengan air tawar seperti air mineral
maupun air es.
Jangan
pula digosok-gosok karena hanya menyebabkan bisa dari tentakel ubur-ubur makin
menjalar. Jemurlah tubuh di terik matahari dan oleskan sesuatu yang membuat
kulit panas seperti cabai atau jahe.
Cara
lain adalah dengan menyemprotkan cuka dan perasan jeruk nipis. Copotlah sisa
tentakel dengan mencungkilnya keluar. Beri minuman air panas atau teh panas
kepada penderita untuk mengurangi rasa sesak.
D. Dehidrasi.
Keasyikan bermain di pantai membuat orang seringkali lupa minum. Apalagi badan
terus terkena air asin laut dan paparan langsung dari sinar matahari. Tubuh pun
bisa mengalami dehidrasi.
Tanda-tanda
dehidrasi adalah kepala terasa berputar, mual, kering pada bibir dan mulut, dan
susah buang air kecil. Oleh karena itu, bawalah air mineral yang banyak dan
jangan lupa untuk secara rutin meminumnya.
Jika
terlanjur dehidrasi, berikan air kelapa muda pada penderita. Lalu lanjutkan
dengan minum air mineral secara bertahap. Penderita juga bisa diberikan teh
manis panas untuk mengembalikan daya tahan tubuh. Bisa gunakan madu sebagai
pengganti gula.
E. Gatal-gatal.
Tak harus memiliki kulit yang sensitif untuk mengalami gatal-gatal
saat berada di pantai. Pasir yang kasar ataupun air laut yang tak bersih bisa
menjadi penyebab gatal-gatal.
Kadang
bisa timbul bentolan-bentolan kecil berwarna merah dan tidak hilang selama
berhari-hari. Walaupun lama-lama akan hilang dengan sendiri. Namun jika
berlanjut, disarankan untuk datang ke dokter kulit.
Jika
kulit terasa gatal, taburkan bedak anti gatal. Pilihan lain adalah oleskan
perasan lemon ke bagian yang gatal. Cara lain adalah campur baking soda dengan
air sampai berbentuk pasta dan oleskan ke bagian yang gatal.
F. Tergores
karang.
Ketika berenang/bermain di pantai kadang kita tidak sengaja tergores karang. Jika terluka, segera bersihkan dengan air mineral yang jernih dan bersih. Cuci
dengan sabun dan bilas dengan bersih kemudian lap dengan hati hati. oleskan obat antiseptik. Tutup luka dengan kain kasa. Jangan lupa
untuk mengganti kain kasa secara rutin.
Sumber :
http://Kompas.com
http://www.janggleng.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar